Sabtu, 19 November 2011

Album Kenangan

            Sahabatku, rasanya baru kemarin kita dipertemukan dalam sebuah bingkai kasih bernama persahabatan. Untuk pertama kalinya kala itu, kita beretemu dalam fase remaja yang kita tinggalkan, menuai asa berharap kemajuan masa depan.

Aku berterimakasih pada Allah, karena mendapatkan kesempatan untuk memiliki sahabat-sahabat seperti kalian. Sahabat yang tulus, saling menasehati dan mengingatkan dalam kebaikan, saling terbuka untuk lebih mengakrabkan, dan tak pernah saling menjatuhkan. Aku juga sadar, kita pernah bersitegang, kadang masa, kita juga tak sependapat dalam satu pemikiran, namun itu yang membuat kita menjadi kaya.
Sahabatku, waktu kebersamaan kita, akankah berakhir dalam enam bulan ke depan? Kita punya mimpi masing-masing yang ingin kita kibarkan. Mungkin tak dalam satu kota. Jalinan ini, apakah akan berakhir?
 
Suci, mungkin akan melanjutkan S2 nya di Jawa atau ia akan berkelana dengan mimpinya ke Istanbul-Turki. Sahabatku yang cemasannya nggak ketulungan ini =D, Aku harap di mana pun kau berada, kau akan mempunyai sahabat yang bisa mengontrol kala panic dan cemas melandamu. Aku setuju padamu, kita harus berkelana seperti Ahmad Fuadi. Fantastisnya jika itu diraih melalui tulisan kita.
Tika, miss pengingat di antara aku, wulan, dan suci.  Ia mungkin akan kembali ke Takengon sembari memikirkan akan kuliah S2 di Medan kembali, atau ke kota lain yang tak dapat kuprediksi (mungkin Jogja).  Kalau kita berpisah nanti, kami yang pelupa tingkat tinggi ini, pasti akan kehilangan sosokmu.
Kakak tertuaku wulandari, ia pun mungkin tak kan lagi berada di Medan. Anggota baru di Mer-c ini, pasti akan berkelana kebanyak tempat. Mungkin ia akan menjadikan semua itu tempat favoritnya. Selain kota Mekah untuk haji dan umrah yang ia inginkan, dan tentu saja yang kita semua inginkan. Aku akan rindu kedewasaannya.
 
Fitri, aku paham keadaannya. Walaupun mungkin ia ingin pergi ke kota-kota yang telah ia letakkan mimpinya, ia mungkin akan tetap bertahan di kota kita ini. Sebagai anak bungsu, ia takkan sanggup meninggalkan Ayah dan Ibunya yang mulai memasuki usia keemasan. Ia akan bekerja di sini, tidak lagi sebagai anggota magang di biro, tapi akan menjadi pemilik biro. =D
Tipa, calon ibu dokter gigi yang tak jadi. Eheheh… Aku tau ia akan bebas ke kota manapun yang ia mau, asalkan adik semata wayangnya tak merepotkan (peace untuk Tomo =D). Aku akan rindu berbagi cerita padanya. Pada sosoknya yang keibuan. Yang selalu memanggilku dengan “de2kq”.
Kak Nda si ulat bulu, aku yakin ia akan melanjutkan S2. Tapi aku akan bingung, apakah ia akan tetap bertahan di Psikologi, atau beralih pada disign. Kutahu kau pecinta disign. Apalagi butikmu akan segera diluncurkan. Dan, kalau nanti tetap bertahan pada si Mamang, akan adeg nobatkan sebagai couple sejati. Ehehhe…
Fida anak sulung ini, sangat ahli di kain flannel. Jangan-jangan jadi pengusaha kain flannel nantinya? Lagi-lagi kita bercerita akan tanggung jawab. Ia sebagai anak sulung harus jadi panutan untuk kedua adiknya. Aku yakin kau bisa sahabatku.
Nisa, udah nikah duluan. Udah agak lain nih orientasinya. Wejanganku cukup jadi istri solehah aja deh, Mak. Kalau suamimu hebat, kau akan jauh lebih hebat. “Di belaknag laki-laki hebat, ada sosok perempuan yang luar biasa.” Jadi ibu pengusaha di rumah pun tak apa.
Intan dan bubun, aku rasa mereka akan segera menikah. Loh? Nggak ya? Ehehhe… prioritas mereka aku tebak akan bekerja, sembari waktu akan melanjutkan S2 juga. Mereka juga akan segera kembali ke kampung halaman tercinta. Menemui sang pembawa cahaya di hati mereka. IBU…
Aku, aku kemana ya??
Aku juga akan melanjutkan mimpiku. Menjadi salah satu novelis ternama di Indonesia. Kalau bisa juga melanglang buana dengan tulisanku. Namun, aku akan tetap melanjutkan ranah Psikologi untuk S2 ku. Aku juga punya satu kota yang kutuju, namun aku tak bisa berbagi sekarang, mohon do’anya semoga adik kalian ini bisa mewujudkannya.
 Aku yakin kita akan sukses. Toh kita semua nak kesayangan Ibu. Semua cerita yang telah kita bagi, kita memiliki basic dari Ibu-ibu yang super duper hebat. Kita akan berada di bawah ridhonya dan sekaligus di bawah ridho Allah. Ya, semua itu akan segera tiba diperjalanan hidup kita. Kita tinggalkan saja kenangan kita di sini. Lalu, pada kota yang lain, kita rangkai yang baru. Namun, saat kau pulang ke kota ini, ingatlah asa yang kita tinggalkan pada stiap sudut kota yang membuat kita mulai mengibarakan eksistensi.
Aku akan sangat merindukan kalian. :’(
Di manapun kita berda nanti, semoga bisa bertemu kala kita sudah mempunyai jagoan kecil dan peri kecil kebahagian, dan tentunya beserta pasangan jiwa kita =D.

Minggu, 13 November 2011

Qalb Aisyah (Padanya yang Kunanti)

Benar adanya, kala usiaku sudah meninggalkan fase remaja, aku mulai melirik suatu masa yang menghantarkanku pada sesuatu yang kuanggap keanggunan, yakni menjadi sosok perempuan yang lembut, berkarakter, dengan jiwa yang penuh keteguhan pada sang penggenggam kehidupan.

Namun kiranya, dirimu harus bersabar dalam beberapa hal yang masih sedang kubangun dalam karakterku. Walau aku tahu, untuk menjadi pasanganmu, aku tak harus menjadi sempurna. karena bersamamulah kita akan saling menyempurnakan.  

Kau tahu, jujur aku belum bisa membayangkan siapa dirimu. walau aku sudah mencium aroma segar dari beberapa orang sejenismu, aku tetap tak mampu menyimpulkan apapun. Aku takut kalau kau cemburu. Tak hanya kau, aku pun tak ingin membuat Allah cemburu , terlebih pada cinta yang tak halal. Aku memang pernah jatuh cinta, pernah menaruh simpati pada kaummu, tapi aku ingin kau percaya, tak ada satupun yang benar-benar melekat di jiwa. mungkin benar juga kalau mereka bukanlah jodohku, karena bagaimanapun juga, sesuai  firman Allah,

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir” (Ar-Ruum 21).
  
Ya, Aku masih belajar, untuk bagaimana mampu menjaga hatiku agar hanya bertumpu pada yang satu. Kuharap kau tak ragu membina istana surga bersamaku =D.. Dengan aku yang  kecil namun tak rendahan, aku yang mencintai hal sosial namun kadang berlebihan, aku yang menyukai perangai kekanakan namun bukan sifat kekanak-kanakan, dan bahkan  mungkin dengan kekonyolanku, namun tetap kan kukemas dengan kebersahajaan...

Belajar, ya belajar..
semoga tak lelah akan hal mulia itu..^_^

_pilar aisyah_